Jaringan otak manusia menghasilkan gelombang listrik yang
berfluktuasi. Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan
gelombang-gelombang listrik dengan voltase yang sangat kecil (mV) (
Bagi anda yang belum memahami kelistrikan pada sel syaraf dan otot
jantung, silahkan baca dulu di materi fisika kesehatan tentang
Biolistrik ). Gelombang listrik ini disebut brainwave atau Gelombang
Otak. Selain EEG yang ditemukan oleh Emil HDB Reymond atau yang lebih
canggih MEG yang ditemukan fisikawan biomagnetik David Cohen, mungkin
anda pernah membaca adanya piranti Brain Mapping, CT Scan, PET FMRI?
Alat ini juga digunakan untuk mengamati aktivitas otak manusia.
Perbedaannya adalah Brain Mapping, dkk hanya memeriksa dan memetakan.
Letak dan keadaan metabolisme serta perubahan keadaan otak secara
fisik. Biasanya untuk mengetahui adanya gangguan, kerusakan atau
kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya pembuluh darah di otak,
benturan pada kepala dan seterusnya. Sedangkan EEG memeriksa getaran,
frekwensi, sinyal atau Gelombang Otak (Brainwave) yang kemudian
dikelompokkan kedalam beberapa kondisi kesadaran.
Dalam fisika, identifikasi gelombang umumnya dikaitkan dengan panjang
gelombang atau frekwensi-nya. Dalam gelombang otak ini yang akan
ditinjau adalah fekuensi-nya. Apakah frekuensi itu? Ya, jumlah pulsa
(impuls) perdetik dengan satuan Hz (Hertz). Nah, berdasarkan riset
selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia
berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur
nyenyak, trance, panik, terhipnotis, bermimpi, tidur berjalan dan
sebagainya. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf
(otak) sependapat bawah Gelombang Otak (Brainwave) berkaitan dengan
kondisi pikiran. Riset selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa Gelombang
Otak (Brainwave) tidak hanya menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh
seseorang, tetapi dapat juga distimulasi untuk mengubah kondisi mental
seseorang. Dengan mengkondisikan otak agar memproduksi atau mereduksi
jenis frekuensi Gelombang Otak tertentu, maka dimungkinkan untuk
menghasilkan beragam kondisi mental dan emosional.
Secara garis besar, otak manusia menghasilkan empat jenis Gelombang
Otak (Brainwave) secara bersamaan, yaitu Gamma, Beta, Alpha, Tetha,
Delta. Akan tetapi selalu ada jenis Gelombang Otak yang dominan, yang
menandakan aktivitas otak saat itu. Misalnya jika kita tertidur, maka
Gelombang Otak yang dominan adalah Delta.
Berikut disajikan klasifikasi Gelombang Otak berdasarkan frekuensinya
1. GAMMA (20 hz -40 hz) Gelombang Gamma cenderung
merupakan yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling cepat.
Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang
mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada
di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil di muka umum, sangat
panik, ketakutan, kondisi ini dalam kesadaran penuh. Berdasarkan
penyelidikan Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di
atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz), yang merupakan gelombang-gelombang supernatural atau berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.
2. BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 20 hz)
Merupakan Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang
mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam
kondisi ini ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan
berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda. Frekwensi beta adalah
keadaan pikiran anda sekarang ini, ketika Anda duduk di depan komputer
membaca artikel ini. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu
high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya low beta
(12 hz ~ 15 hz). Gelombang Beta di perlukan otak ketika Anda berpikir,
rasional, pemecahan masalah, dan keadaan pikiran di mana Anda telah
menghabiskan sebagian besar hidup Anda.
Sensori Motor Rhytm (12 hz – 16 hz)
SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun
mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam
akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD (
Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak
menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas
tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang
dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara
agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa
dilakukan dengan teknik neuro-feedback .
3. ALPHA ( 8 hz – 12 hz ) Adalah Gelombang Otak
(Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi
atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai
mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alpha setiap akan tidur,
tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena alpha
banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan
sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan)
juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz ,
merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah
sadar. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang
alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung
kualitas dan kuantitas gelombang alpha pada saat Anda bermimpi. Alpha adalah gelombang otak yang paling cocok untuk pemrograman bawah sadar.
4. THETA ( 4 hz – 8 hz )
Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang
mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas
mulai melambat dan dalam. Selain orang yang sedang di ambang tidur,
beberapa orang juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat
trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan
khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga
dalam, juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) theta pada saat
mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain. Dengan
latihan, kita dapat memanfaatkan Gelombang Otak (Brainwave) Theta untuk
tujuan yang lebih besar, yaitu memasuki kondisi meditasi yang sangat
dalam, namun, biasanya begitu Anda telah mencapai theta, anda menjadi
mudah tertidur. Disinilah alasan bahwa gelombang Alpha adalah keadaan
utama untuk pemrograman pikiran bawah sadar Anda. Jika anda
ingin bereksperimen dengan meditasi melalui Gelombang Otak (Brainwave)
theta, duduklah tegak untuk tetap sadar dan mencegah dari tertidur.
Bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari.
Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan
theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang
pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam
belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya.
Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak
luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi
mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru. Pernahkah Anda mendengar
berita kecelakaan yang menewaskan banyak korban, tapi keajaiban
terjadi di situ? Di beritakan seorang anak bayi selamat dari kecelakaan
maut tersebut. Gelombang Otak (Brainwave) theta juga dikenal sebagai
“gelombang ajaib”, karena berkaitan dengan kekuatan psikis. Berdasarkan
penyelidikan para ahli, bahwa banyak terjadi kecelakaan pesawat udara,
tabrakan, kebakaran, kecelakaan kapal laut yang menewaskan banyak
orang. Namun ada keanehan, beberapa anak balita bisa selamat.
Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam kondisi
gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila
kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah
mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual agama.
Dengan dasar inilah “GOD SPOT” ditemukan.
5. DELTA (0.5 hz – 4 hz)
Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang memiliki amplitudo yang besar
dan frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan
gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase Delta adalah
fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan proses
penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi
sel-sel baru saat Anda tertidur lelap. Gelombang Delta adalah gelombang
yang paling rendah pada otak anda, otak tidak akan pernah mencapai
frekwensi 0 hz, karena jika otak anda dalam kasus ini Anda akan mati!
Schumann Resonance (7.83 hz) Schumann Resonance
adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83 Hz yang juga masuk
dalam kelompok gelombang theta. Seseorang yang otaknya mampu
menghasilkan dan mempertahan frekwensi ini memiliki kemampuan
supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan fenomena psikis
lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang biasanya berkemampuan
ESP atau Extra Sensory Perception, juga bisa memasuki gelombang ini
dengan mudah dan konstan.
Penemuan baru di bidang frekwensi dan Gelombang Otak
(Brainwave) oleh Dr. Jeffrey D. Thompson dari Neuroacoustic Research,
bahwa masih ada gelombang dan frekwensi lain dibawah Delta, atau
dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang dalam kemampuan supranatural, seperti pada gelombang theta di atas.
www. alifis.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar