Minggu, 06 April 2014

Introvert, Energi dari Dalam Diri

Melihat cukup banyaknya yang tertarik dengan topik mengenai introvert dan ekstrovert, saya jadi tertarik untuk menulis lebih dalam mengenai introvert dan ekstrovert. Baiklah, kali ini saya ingin menulis tentang introvert dulu.
Seperti yang sudah saya pernah jelaskan sebelumnya, konsep introvert dan ekstrovert ini diciptakan oleh Jung. Konsep ini berdasarkan pada sumber energi seseorang, introvert bagi yang sumber energinya dari dalam diri, ekstrovert bagi yang sumbernya berasal dari luar diri. Bagi seorang introvert, menikmati kesendirian adalah kebahagiaan, sedangkan berada di tengah keramaian adalah penderitaan. Jelas saja, karena sumber energi seorang introvert berada dari dalam dirinya, sehingga ia akan kelelahan jika tidak bisa menikmati kesendiriannya dan akan feel recharged setelah menyendiri. Seorang introvert ketika pulang kerja akan lebih tertarik untuk segera kembali ke rumah dan menikmati sisa harinya dengan menonton TV di kamar, internetan untuk chatting atau browsing hal-hal yang menarik, membaca buku, dan lain-lain yang tidak membutuhkan orang lain dalam aktivitasnya untuk mengisi kembali energinya yang sudah terkuras saat bekerja. Ia akan menjauhi kegiatan-kegiatan ramai seusai pulang kerja seperti pergi berkaraoke ramai-ramai dengan karyawan lain, nonkrong, dan sebagainya; karena energinya akan semakin habis bila bersama orang lain.Dengan ini juga, dapat dipastikan seorang introvert akan sangat lelah seusai berpesta.
Dalam berbicara, adalah sebuah mitos apabila dikatakan seorang introvert sangat pendiam. Seorang introvert dan ekstrovert pada dasarnya bisa menjadi pendiam atau cerewet. Bedanya, saat berbicara seorang introvert akan berpikir-pikir dulu baru mengeluarkan suara, tetapi saat berbicara bisa saja ia menjadi sangat cepat dan banyak yang diungkapkan. Suara introvert juga cenderung lebih pelan dibandingkan seorang ekstrovert, sebab seorang ekstrovert akan merasa sangat bahagia bila ia bisa menjadi pusat perhatian karena suaranya yang keras. Seorang introvert mungkin agak susah untuk memulai pembicaraan dengan orang yang masih dianggap asing, tetapi ia akan menjadi sangat cerewet ketika bersama teman dekatnya.
Aktivitas seorang introvert pastinya yang lebih berhubungan dengan dirinya sendiri dibandingkan orang lain. Pilihan aktivitasnya di kala waktu senggang adalah membaca, mendengarkan musik, internetan, atau bermeditasi. Jika pergi berjalan-jalan, ia hanya akan pergi sendirian atau bersama teman dekatnya; sangat jarang seorang introvert mau pergi beramai-ramai dengan teman yang kurang begitu ia kenal dekat (tetapi mungkin saja terjadi sesekali). Jika sedang memilih barang, seorang introvert akan memilih untuk berpencar dan memilih barang sendiri-sendiri, karena ia hanya ingin mendengarkan pendapat dari dalam dirinya sendiri.
Seorang introvert juga lebih senang menulis daripada berbicara. Jika menghubungi orang, ia lebih suka melalui sms, e-mail, atau chatting. Tetapi untuk alasan profesional, seorang introvert juga akan menelepon seseorang, tetapi dengan catatan ia akan merasa energinya terkuras ketika menelepon orang lain.
Menurut beberapa teman-teman saya yang introvert (dan menurut pengalaman saya sendiri juga sih, karena saya juga seorang introvert), setelah bangun pagi perlu sedikit waktu untuk dirinya sendiri dulu baru bisa berangkat untuk beraktivitas. Seorang introvert juga lebih sering menghabiskan waktu di dunia maya ketika ada waktu senggang, karena memang internet adalah sarana komunikasi yang paling tepat bagi kaum introvert. 
Namun tidak selamanya seorang introvert akan menjadi seperti yang di atas, seorang introvert sesekali akan menjadi ekstrovert, karena sesungguhnya setiap individu memiliki sifat introvert maupun ekstrovert, hanya saja bagi seorang introvert, kadar introvertnya lebih banyak daripada kadar ekstrovertnya. Seorang introvert akan sesekali menjadi ekstrovert untuk menyeimbangkan dirinya, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang juga membutuhkan kebersamaan di antara teman-temannya bukan? Tetapi setelah ekstrovert-nya keluar, ia akan menghabiskan waktu lama lagi sebagai introvert. Seorang introvert akan lebih lama berada di dalam keadaan introvert dibandingkan ekstrovertnya.

0 komentar:

Posting Komentar